Oknum anggota Satlantas Polres Salatiga, Bripka Rojikun (55) dihajar massa hingga babak belur. Peristiwa itu terjadi setelah Rojikun dipergoki berhubungan intim dengan tetangga desanya Ny Partiyem alias Tiok (48), warga Desa Bantal, Kecamatan Bancak Bringin, Kabupaten Semarang. Disebuah kebun kosong, Rabu (8/8) dini hari.
Akibat aksi massa tersebut, Bripka Rojikun mengalami luka serius di bagian wajah tangan dan kakinya. Ia kini dirawat di Ruang Paviliun Wijaya Kusuma No. 311 RSUD Salatiga. Keterangan yang dihimpun di Polsek Bringin, semua bermula ketika Tuwuh (52) suami Ny Partiyem, Rabu (8/8) dini hari sekitar pukul 01.00 WIB, bangun tidur dan hendak shalat tahajud. Namun saat itu ia kaget karena istrinya sudah tidak ada di ranjang.
Tuwuh sempat mengira, istrinya sedang memasak di dapur untuk persiapan sahur. Tuwuh pun mencarinya di dapur namun tidak ada. Demikian pula saat dicari di kamar mandi dan kamar tidur lainnya juga tidak ada. Karena penasaran, Tuwuh yang saban harinya berjualan kelontong di rumahnya itu pun keluar untuk mencari istrinya. Ia mengitari rumah, menyusuri jalan kampung.
Hingga akhirnya ketika sampai di sebuah kebun kosong yang berjarak sekitar 70 meter dari belakang rumahnya, dari semak - semak, Tuwuh mendengar suara desahan pria wanita. Karena curiga, Tuwuh pun langsung menghampirinya. Ia pun kaget bukan kepalang, ketika lampu senter ia sorotkan ke asal suara desahan tersebut, ternyata istrinya sedang berhubungan badan dengan seorang lelaki.
Istrinya saat itu cuma memakai daster, sedangkan lelakinya hanya memakai kaos oblong saja, tanpa celana. Darah tuwuh pun mendidih. Ia dengan spontan menyerang lelaki yang belakangan diketahui bernama Rojikun, anggota Satlantas Polres Salatiga, warga Dusun Wonokerto, Desa Bancak Bringin itu. Namun Rojikun memilih kabur. Tuwuh kemudian meneriaki oknum polisi itu dengan teriakan maling.
Kebetulan tak jauh dari lokasi kejadian ada warga yang lek - lekkan. Begitu mendengar teriakan ini, warga langsung mengejar lelaki tersebut. Tanpa kesulitan menangkapnya. Warga yang sudah emosi langsung menghajarnya beramai - ramai, Rojikun pun babak belur. Untungnya anggota Polsek Bringin cepat datang ke lokasi sehingga Rojikun langsung bisa diamankan petugas dari amukan massa. Karena lukanya parah, Rojikun langsung dilarikan ke RSUD Salatiga. Hingga kini ia masih dirawat intensif di ruang Paviliun.
Kapolsek Bringin AKP A. Warijan SH,MH melalui Kasi Humas Iptu Supriyadi mengatakan, pihaknya telah menerima laporan resmi dari Tuwuh yang melaporkan kasus perzinahan antara istrinya, Ny Partiyem dengan oknum polisi Bripka Rojikun. Menindaklanjuti laporan ini, penyidik telah memeriksa sejumlah saksi. Diantaranya saksi pelapor (Tuwuh) dan dua warga lainnya sebagai saksi, yaitu Totok dan Sumarno.
Akibat aksi massa tersebut, Bripka Rojikun mengalami luka serius di bagian wajah tangan dan kakinya. Ia kini dirawat di Ruang Paviliun Wijaya Kusuma No. 311 RSUD Salatiga. Keterangan yang dihimpun di Polsek Bringin, semua bermula ketika Tuwuh (52) suami Ny Partiyem, Rabu (8/8) dini hari sekitar pukul 01.00 WIB, bangun tidur dan hendak shalat tahajud. Namun saat itu ia kaget karena istrinya sudah tidak ada di ranjang.
Tuwuh sempat mengira, istrinya sedang memasak di dapur untuk persiapan sahur. Tuwuh pun mencarinya di dapur namun tidak ada. Demikian pula saat dicari di kamar mandi dan kamar tidur lainnya juga tidak ada. Karena penasaran, Tuwuh yang saban harinya berjualan kelontong di rumahnya itu pun keluar untuk mencari istrinya. Ia mengitari rumah, menyusuri jalan kampung.
Hingga akhirnya ketika sampai di sebuah kebun kosong yang berjarak sekitar 70 meter dari belakang rumahnya, dari semak - semak, Tuwuh mendengar suara desahan pria wanita. Karena curiga, Tuwuh pun langsung menghampirinya. Ia pun kaget bukan kepalang, ketika lampu senter ia sorotkan ke asal suara desahan tersebut, ternyata istrinya sedang berhubungan badan dengan seorang lelaki.
Istrinya saat itu cuma memakai daster, sedangkan lelakinya hanya memakai kaos oblong saja, tanpa celana. Darah tuwuh pun mendidih. Ia dengan spontan menyerang lelaki yang belakangan diketahui bernama Rojikun, anggota Satlantas Polres Salatiga, warga Dusun Wonokerto, Desa Bancak Bringin itu. Namun Rojikun memilih kabur. Tuwuh kemudian meneriaki oknum polisi itu dengan teriakan maling.
Kebetulan tak jauh dari lokasi kejadian ada warga yang lek - lekkan. Begitu mendengar teriakan ini, warga langsung mengejar lelaki tersebut. Tanpa kesulitan menangkapnya. Warga yang sudah emosi langsung menghajarnya beramai - ramai, Rojikun pun babak belur. Untungnya anggota Polsek Bringin cepat datang ke lokasi sehingga Rojikun langsung bisa diamankan petugas dari amukan massa. Karena lukanya parah, Rojikun langsung dilarikan ke RSUD Salatiga. Hingga kini ia masih dirawat intensif di ruang Paviliun.
Kapolsek Bringin AKP A. Warijan SH,MH melalui Kasi Humas Iptu Supriyadi mengatakan, pihaknya telah menerima laporan resmi dari Tuwuh yang melaporkan kasus perzinahan antara istrinya, Ny Partiyem dengan oknum polisi Bripka Rojikun. Menindaklanjuti laporan ini, penyidik telah memeriksa sejumlah saksi. Diantaranya saksi pelapor (Tuwuh) dan dua warga lainnya sebagai saksi, yaitu Totok dan Sumarno.